my band favorit
Selasa, 16 April 2013
Senin, 15 April 2013
contoh gelombang
Bunyi atau
suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal yang
merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat berupa zat cair,
padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat misalnya di dalam air, batu
bara, atau udara.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan kecepatan osilasi atau frekuensi yang diukur dalam Hertz (Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam desibel.
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi, yaitu getaran di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga manusia. Batas frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia kira-kira dari 20 Hz sampai 20 kHz pada amplitudo umum dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya. Suara di atas 20 kHz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut infrasonik.
Gelombang bunyi terdiri dari molekul-molekul udara yang bergetar maju-mundur. Tiap saat, molekul-molekul itu berdesakan di beberapa tempat, sehingga menghasilkan wilayah tekanan tinggi, tapi di tempat lain merenggang, sehingga menghasilkan wilayah tekanan rendah. Gelombang bertekanan tinggi dan rendah secara bergantian bergerak di udara, menyebar dari sumber bunyi. Gelombang bunyi ini menghantarkan bunyi ke telinga manusia,Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal.
jadi:
secara sederhana, gelombang didefinisikan sebagai getaran atau gangguan yang merambat dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Bunyi termasuk gelombang. Gelombang bunyi timbul akibat bergetarnya suatu benda, yang kemudian getarannya merambat dalam medium dari suatu lokasi menuju lokasi lainnya. Partikel medium tempat bunyi merambat akan memindahkan energi getar dengan arah sejajar ato paralel dengan arah rambat gelombang
Energi bunyi mempunyai
sifat dapat berpindah ke tempat lain dengan cara merambat melalui media
tertentu. Selain itu, bunyi juga dapat dipantulkan dan dapat diserap.
A.
Bunyi Dapat
Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas
Getaran bunyi merambat dalam bentuk gelombang.
Oleh karena itu, bunyi yang merambat disebut gelombang bunyi.
Gelombang bunyi dapat merambat melalui zat padat, cair, dan gas.
Perambatan berlangsung paling cepat melalui udara. Gelombang bunyi
tersebut mirip seperti gelombang air.
Jika kita
melempar kerikil ke dalam air yang tenang, terbentuklah gelombang
air. Berdasarkan kejadian tersebut dapat disimpulkan bahwa bunyi
merambat ke segala arah. Ketika lonceng sekolah berbunyi, bunyi lonceng
merambat melalui udara. Udara merupakan benda gas. Pada saat lonceng
bergetar, getarannya mendorong molekul udara di sekitarnya. Molekul udara
ini kemudian menabrak lebih banyak molekul udara lainnya sehingga
gelombang bunyi dapat berpindah tempat. Ketika gelombang bunyi mencapai telinga
kita kita, terdengarlah bunyi.
- Perambatan bunyi melalui benda padat, Bunyi dapat merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi melalui benda padat dapat kamu gunakan untuk membuat mainan. Misalnya membuat mainan telepon-teleponan. Pada waktu bermain telepon-teleponan bunyi merambat melalui benang menuju ke telinga kita.
- Perambatan bunyi melalui benda cair, bunyi juga dapat merambat melalui benda cair. Ketika dua batu diadu di dalam air, bunyi yang ditimbulkan dapat kita dengar. Hal itu menunjukkan bahwa bunyi dapat merambat melalui zat cair. Sifat bunyi yang dapat merambat melalui zat cair dimanfaatkan oleh tim SAR untuk mencari dan menolong kecelakaan yang terjadi di tengah lautan. Adanya sifat itu, komunikasi antara orang yang ada di atas kapal dan penyelam dapat dilakukan sehingga pencarian korban dapat berjalan lancar.
- Perambatan bunyi melalui gas, Udara merupakan benda gas. Kita dapat mendengar suara orang berbicara dan burung berkicau karena getaran suara itu masuk ke telinga kita. Hal itu menunjukkan bahwa suara dapat merambat melalui udara. Demikian juga halnya pada guntur. Pada saat hari mendung, kita sering mendengar guntur. Guntur dapat kita dengar karena getaran suaranya masuk ke telinga kita setelah merambat melalui udara.
Bunyi tidak
dapat merambat di ruang hampa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan sebuah bel
listrik yang diletakkan di dalam wadah yang hampa udara. Jika disembunyikan,
bunyi bel dapat kita dengar. Namun, jika udara dalam wadah yang udaranya
dikeluarkan, bunyi bel tidak terdengar walaupun bel itu digetarkan terus
menerus. Bunyi juga memerlukan waktu tertentu untuk menempuh suatu jarak.
Namun, cepat lambat bunyi akan berubah apabila melalui medium yang berbeda.
Makin rapat atau padat medium perantara, cepat rambat bunyi makin besar. Dengan
kata lain, cepat rambat bunyi tergantung pada jenis medium yang dilaluinya.
Gelombang adalah gangguan yang
merambat pada medium tertentu atau tanpa medium. Gelombang yang merambat pada
frekuensi tertentu akan menggetarkan gendang telingamu, lalu memberikan
informasi ke otak sebagai suara atau bunyi tertentu. Gelombang bunyi termasuk
ke dalam gelombang longitudinal karena perambatannya membentuk pola rapatan dan
renggangan. Gelombang bunyi membutuhkan medium dalam perambatannya. Pada bab
ini, kamu akan mempelajari pengertian bunyi dan hal-hal yang berkaitan dengan
bunyi. Bunyi yang teratur menghasilkan nada yang enak didengar, sedangkan bunyi
yang tidak teratur menghasilkan suara yang bising.
Tuhan telah
menciptakan telinga sebagai alat untuk mendengar. Setiap saat kamu bisa
mendengar bunyi orang berbicara, suara nyanyian, suara musik, suara binatang,
suara lonceng, dan sebagainya. Oleh karena itu, kamu wajib mensyukuri nikmat
Tuhan yang telah dilimpahkan kepadamu. Dapatkah kamu bayangkan jika kamu tidak
memiliki alat pendengaran? Salah satu cara mensyukurinya adalah dengan
mempelajari gejala alam, khususnya tentang bunyi.
Kamu sudah
mengetahui bahwa bunyi merupakan gelombang. Bunyi merambat ke segala arah,
melalui udara sekitarnya. Kamu dapat mendengar suara lonceng pada jarak
tertentu karena lonceng menggetarkan udara di sekitarnya sehingga udara pun
ikut bergetar. Perambatan getaran membentuk pola rapatan dan renggangan. Pola
rapatan dan renggangan ini menggetarkan udara di dekatnya dan menjalar ke
segala arah. Ketika getaran udara sampai di gendang telingamu maka informasi
akan disampaikan ke otak. Hal itulah yang menyebabkan kamu dapat mendengar
bunyi. Masih ingatkah kamu tentang gelombang? Berdasarkan arah getarnya,
gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal. Termasuk gelombang apakah bunyi itu? Oleh karena dalam perambatannya
gelombang bunyi membentuk pola rapatan dan renggangan, gelombang bunyi
merupakan gelombang longitudinal.
1. Bunyi Merambat Melalui Zat Antara
Tahukah kamu
bahwa Bulan merupakan daerah hampa udara? Mengapa demikian? Oleh karena di sana
tidak ada atmosfer, apakah di Bulan bunyi dapat didengar? Untuk menjawabnya,
marilah kamu perhatikan hasil percobaan yang telah dilakukan berikut. Alat pada
Gambar 13.2 adalah sebuah wadah yang udara di dalamnya dapat dipompa keluar. Di
dalam wadah terdapat bel listrik yang dapat dikendalikan dari luar. Pada awal
percobaan, wadah berisi udara. Percobaan dilakukan dengan cara membunyikan bel
listrik terus menerus disertai dengan penyedotan udara dari wadah tersebut
keluar sehingga udara dalam wadah sedikit demi sedikit menjadi hampa. Hasil
percobaan menunjukkan bahwa bunyi bel semakin lama semakin lemah seiring dengan
semakin sedikitnya udara di dalam wadah. Pada akhirnya, bunyi bel listrik tidak
dapat terdengar ketika udara dalam wadah sudah terpompa seluruhnya atau di
dalam wadah sudah menjadi hampa udara. Apakah yang dapat kamu simpulkan dari
hasil percobaan tersebut? Kegiatan tersebut membuktikan bahwa gelombang bunyi
hanya dapat merambat jika ada udara. Selain dapat merambat dalam udara (zat
gas), gelombang bunyi juga dapat merambat melalui zat padat dan zat cair. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa gelombang bunyi merambat melalui zat antara atau
medium.
2. Cepat Rambat Bunyi
Jika kamu
memukul batu di dalam air, kamu akan mendengar suara pukulan tersebut. Demikian
juga, ikan yang berenang di dalam kolam yang jernih, kamu tentu akan
beranggapan ikan-ikan tersebut tidak bersuara. Akan tetapi, jika kamu menyelam
ke dalam air, kamu akan mendengar suara kibasan ekor dan sirip ikan tersebut.
Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat merambat di dalam zat cair. Dengan
bantuan alat seismograf, para ahli gempa dapat mendeteksi getaran gempa bumi.
Getaran lebih kuat jika jaraknya lebih dekat pada sumber getar. Dari
contoh-contoh tersebut, kamu dapat menyimpulkan bahwa bunyi yang terdengar
bergantung pada jarak antara sumber bunyi dan pendengar. Jarak yang ditempuh
bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (v).
Pernahkah
kamu mendengarkan bunyi rel kereta api pada saat kereta api mau lewat? Jika
pernah, kalian harus berhati-hati. Ketika kereta api akan tiba, terdengar suara
gemuruh dari kereta, walaupun keretanya belum terlihat. Suara kereta yang belum
kelihatan juga dapat kamu dengar melalui rel kereta api. Seperti terlihat pada
Gambar 13.3. Hal ini membuktikan bahwa cepat rambat bunyi di udara berbeda
dengan cepat rambat bunyi pada rel kereta api (zat padat). Manakah yang lebih
cepat? Bunyi yang merambat melalui rel kereta api (yang merupakan zat padat)
lebih cepat dibandingkan dengan bunyi yang merambat melalui udara. Mengapa
demikian? Suatu eksperimen yang telah dilakukan oleh para ahli membuktikan
bahwa sebuah bunyi nyaring membutuhkan waktu lima sekon untuk sampai ke telinga
kamu melalui udara. Jika bunyi tersebut merambat melalui air, ternyata lebih
cepat dan hanya membutuhkan waktu empat sekon. Jika bunyi tersebut melalui
besi, ternyata hanya membutuhkan tiga sekon, atau satu sekon lebih cepat
daripada dalam zat cair. Hal ini membuktikan bahwa di dalam medium yang
berbeda, cepat rambat bunyi akan berbeda pula.
3. Frekuensi Gelombang Bunyi
Kamu pasti
pernah terganggu oleh suara nyamuk. Pada saat akan tidur, suara itu
kadang-kadang nyaring di dekat telingamu. Pada bagian tubuh nyamuk yang manakah
yang menjadi sumber bunyi? Sayap nyamuk bergetar sangat cepat sehingga
menimbulkan bunyi. Sayap nyamuk dapat bergetar kurang lebih 1.000 kali setiap
sekon sehingga menghasilkan suara yang unik. Jadi, setiap sekon terjadi 1.000
kali gelombang bunyi merambat di udara. Banyaknya gelombang bunyi setiap sekon
disebut frekuensi.
Dapat
mendengar bunyi pada seluruh rentang frekuensi, tentunya hidupmu akan merasa
terganggu dan tidak nyaman. Mengapa demikian? Jika kamu dapat mendengar semua
rentang frekuensi, kamu tidak akan pernah beristirahat dengan tenang karena
getaran-getaran rendah dari binatang tertentu atau getaran-getaran tinggi
sekalipun akan terdengar. Berdasarkan hasil penelitian, pendengaran telinga
manusia normal berada pada frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz. Daerah ini disebut
daerah audiosonik. Frekuensi di bawah 20 Hz disebut daerah infrasonik,
sedangkan daerah di atas frekuensi 20.000 Hz disebut daerah ultrasonik.
Daerah
infrasonik tidak dapat didengar oleh manusia, tetapi hanya binatang-binatang
tertentu saja yang dapat mendengarnya. Ilustrasi daerah frekuensi yang dapat
didengar oleh berbagai makhluk diperlihatkan pada Gambar 13.9. Gambar 13.9
memperlihatkan daerah frekuensi yang dapat dipancarkan dan diterima oleh
berbagai makhluk di dunia ini. Binatang yang dapat mendengar suara infrasonik
adalah anjing, sedangkan binatang yang dapat mendengar suara ultrasonik, antara
lain lumba-lumba, burung robin, anjing, kucing, dan kelelawar. Manusia hanya
mampu memancarkan gelombang bunyi dalam daerah yang sempit, yaitu sekitar 85 Hz
sampai 1.100 Hz. Beberapa binatang tertentu dapat memancarkan gelombang bunyi
dengan frekuensi yang tinggi (ultrasonik), di antaranya ikan lumba-lumba,
kelelawar, dan jangkrik. Anjing memiliki pendengaran yang sangat peka terhadap
frekuensi bunyi. Dia dapat mendengar bunyi dari daerah infrasonik sampai daerah
ultrasonik. Inilah yang menyebabkan anjing sering dimanfaatkan manusia sebagai
penjaga.
Langganan:
Postingan (Atom)